Adab Malam Pertama Menurut Islam, Tak Melulu Soal Seks


Adab malam pertama menurut Islam harus dipahami dengan baik. Sebab, adab malam pertama menurut Islam dianjurkan berdasarkan junjungan Nabi Muhammad SAW.
Adab malam pertama menurut Islam harus dipahami dengan baik. Sebab, adab malam pertama menurut Islam dianjurkan berdasarkan junjungan Nabi Muhammad SAW.
SAHABAT SURGA | JAKARTA - Adab malam pertama menurut Islam harus dipahami dengan baik. Sebab, adab malam pertama menurut Islam dianjurkan berdasarkan junjungan Nabi Muhammad SAW.

Pernikahan bukan hanya tentang sepasang kekasih, namun mereka akan hidup bersama dan memiliki anak untuk melengkapi rumah tangganya.

Tujuannya tak lain adalah untuk mendapatkan keturunan. Melansir Azislam, Selasa (22/3/2022), berikut adab malam pertama menurut Islam.

Adab Malam Pertama Menurut Islam

1. Meluruskan niat, niat adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Karena setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia dinilai dari niatnya. Suami istri yang sudah menikah harus dimaksudkan untuk menjaga kehormatan mereka. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.

“Tiga orang yang berhak atas Allah menolong mereka: seorang laki-laki yang berjihad di jalan Allah, seorang hamba (dengan kesepakatan antara dirinya dan tuannya) yang ingin menikah, dan seorang yang sudah menikah yang ingin menjaga kehormatannya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim hadits Abu Hurairoh)

2. Suami hendaknya mengucapkan salam (Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh) kepada istri, sebagaimana dicontohkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

3. Sebaiknya suami melakukan lelucon ringan dan obrolan ringan agar suasana tidak tegang. Ini bisa dimulai dengan minuman atau permen.

4. Letakkan tangan suami di kening atau kepala istri sambil berdoa: Allahummaa innii as-aluka min khairihaa wa khairi maa jabaltahaa alaihi Wa 'audzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa jabaltahaa alaihi.

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan. Dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan sifat (sikap atau perilaku) yang dibawanya. “(HR.Bukhori)

5. Hendaknya suami mengajak istri shalat sunnah dua rakaat (riwayat salafus salihus atau mantan shalih). Hal ini bertujuan untuk memberikan ketenangan pikiran dan untuk mengurangi ketegangan.

6. Sunnah kepada suami istri untuk menggosok gigi (sikat gigi) sebelum berhubungan.

7. Membaca doa, istri bertugas mengingatkan suaminya untuk selalu membacanya ketika ingin berhubungan seks.

Sebagai bocoran, bacaan doa jima’ adalah sebagai berikut:

الله, اللهم ا الشيطان الشيطان ا ا.

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan aku dari syaithan dan jauhkan syaithan dari anak yang ingin Engkau berikan kepada kami.” (HR.Bukhori-Muslim)

8. Bersikap lembut kepada pasangan saat berhubungan seks. Sikap yang lembut akan membuat pasangan semakin nyaman sehingga tercipta suasana romantis.

9. Suami boleh memperlakukan istri mereka dengan cara yang santun. Seperti dalam firman Allah subhanahu wata'ala yang artinya:

“Istri-istrimu adalah (sebagai) tanah tempat kamu mengolah (ladang untukmu), kemudian datanglah tanah tempat kamu mengolah (ladang) sesuai keinginanmu (kapan saja kamu suka). Dan beramallah untuk dirimu sendiri, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan bertemu dengan-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman. “(Q.S. Al Baqarah: 223)

10. Jika suami ingin berubungan intim dengan istrinya, tetapi istri sedang haid atau nifas maka dia bisa bercinta dengan istrinya dengan syarat tidak di area intimnya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Hadist Shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 302 dan Abu Dawud no. 257. Dan disampaikan oleh sahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu.

11. Suami boleh meminta istrinya kapan saja

12. Jika ingin mengulang hubungan seks (biasanya pengantin baru), maka dianjurkan berwudhu atau mandi wajib. Pendapat terkuat mayoritas ulama, dilakukan oleh suami saja. Dan terakhir bagi suami sebelum tidur pastikan dalam kondisi mandi wajib.

13. Dilarang membongkar rahasia suami istri. Menjaga rahasia pasangan adalah suatu keharusan. Karena aib itu sudah ditutupi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, maka tidak ada gunanya jika aib itu diceritakan kepada orang lain. Selain itu, siapa yang memiliki aib pasti akan merasa marah ketika kelemahannya menyebar. (ahh)
POST TAGS: