Dinda Hauw Dinikahi Rey Mbayang-Nika Muda? Bagus atau Tidak? Berikut Penjelasannya


Akad Nikah – Foto Bersama Dinda Hauw dan Rey Mbayang Selesai Prosesi Akad Nikah di Villa Azila Cipayung, Jakarta Selatan (12/07/2020). ( Foto akun IG @dindahw)
Akad Nikah – Foto Bersama Dinda Hauw dan Rey Mbayang Selesai Prosesi Akad Nikah di Villa Azila Cipayung, Jakarta Selatan (12/07/2020). ( Foto akun IG @dindahw)

SAHABAT SURGA.NET|MALANG - Permasalahan cinta memang terkadang menjadi sebuah hal yang tidak biasa pada anak muda yang merasa sudah cukup umur, utamanya bagi sekelompok orang yang sudah paham agama, sudah istiqomah ngaji dan enggan ikut arus mainstream dengan budaya pacaran.

Memang obrolan anak muda saat ini kurang lengkap jika tidak membahas tentang percintaan maupun tentang pernikahan karena begitulah agama Islam ini mengajarkan tentang bagaimana memperlakukan kesucian cinta itu dengan benar, cinta tanpa pernkahan itu adalah bohong atau bisa kita sebut dengan zina.

Sayangnya, yang namanya pacaran itu umumnya dilakukan sebelum halal (menikah), memang dalam Al-Qur’an tidak ada yang namanya pacaran, entah siapa yang membuat nama tersebut sehingga di salah persepsikan dan di salah gunakan nah ini bahaya, Perhatikan bentuk-bentuk aktivitas pacaran di atas itu. Berikut adalah hadist yang dapat menjawab pertanyaan yang seringkali membuat anak muda galau yaitu:

BACA JUGA: Surat Al-Waqiah dan Keutamaannya, Benarkah untuk Memperlancar Rezeki?

“Zinanya mata adalah melihat (sesuatu), zinanya lisan adalah mengucapkan (sesuatu), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (sesuatu), sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu (semua).” HR Bukhari & Muslim.

lalu terjemahkan dengan akal sehat dan pikiran yang jernih dan masukkan diri ke dalam 2 pilihan bila siap maka segera halalkanlah melaui pernikahan, bila belum siap maka mencintailah dalam diam.

Kalimat ini bermakna bahwa seseorang menikah dulu barulah mengusahakan rasa cinta kepada pasangannya, dalam sebuah hadist Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

BACA JUGA: Amalan Shalawat Miftah serta Manfaatnya yang Bikin Hati Terenyuh

“Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang kamu benci, bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu.” (HR. Al-Tirmidzi).

“Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah Azza wa Jalla. (HR. Ahmad).

Dari teks hadits tersebut terlihat dengan jelas bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan saling mencintai terhadap pasangan yang telah dinikahinya. Karena sebagaimana telah kita ketahui bahwa pernikahan merupakan sebuah ibadah yang teramat mulia hingga dikatakan sebagai penggenap separuh agama. Di dalam pernikahan terdapat banyak sekali maslahat untuk kedua pasangan yang saling mencintai karena Allah SWT.

BACA JUGA:

Akhirnya, opsi untuk lebih mempercayai keimanan dan janji dari Allah SWT lebih ia pilih daripada memperturutkan perasaannya yang mendambakan seseorang yang dicintainya. Dia yakin bahwasanya Allah akan memudahkan setiap langkah hambaya yang senantiasa ikhlas menjalani segala perintahnya, bagi dia yang terpenting adalah kesamaan komitmennya dalam memegang teguh ketaatan kepada Allah dan Rasulnya. Setelahnya ia akan pasrahkan segala kehendak hanya kepadanya. Alhasil tak sedikit orang-orang dengan pillihan ini yang akhirnya mendapatkan sakinah, mawaddah wa rahmah dalam rumah tangganya. Maka benarlah firman Allah:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir“ (Q.S. Ar Ruum : 21).

Dari ayat tersebut telah jelas mengisyaratkan bahwa Allah menciptakan pasangan adalah untuk menentramkan hati setiap hambanya yang bertakwa. Dan dari dua penjabaran ini telah sahabat surga dapatkan bahwa agama islam telah memerintahkan untuk mengelola rasa cinta sahabat surga dengan benar. Yang terpenting adalah, lakukan semuanya karena Allah.(Cah).