Meraih Malam Lailatul Qodar Haruskah Itikaf?


ilustrasi
ilustrasi

SAHABAT SURGA.NET|MALANG – Keutamaan bulan Ramadan tidak diragukan lagi. Banyak hadis-hadis Nabi, kisah orang-orang shaleh, dan berbagai riwayat lainnya.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata : “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf disetiap malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga Beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan kegiatan ibadah Itikaf ini sangatlah besar, apalagi jika dilakukan ketika malam lailatul qodar, Rasulullah SAWpernah mengatakan bahwa kegiatan Itikaf di sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadan itu bagian beritikaf dengan Beliau.

BACA JUGA: Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi Bisa Memancarkan Cahaya

Menurut Imam Al-Khatib Asy-Syarbini Asy-Syafi’I keutamaannya yaitu:

  • Mencari malam Lailatul Qodar

Untuk bisa bertemu Lailatul Qodar, kalian harus memperbanyak ibadah di kala malam. Dengan melakukan iktikaf, Sahabat surga akan lebih bisa fokus melakukan banyak kegiatan ibadah tersebut, seperti membaca Alquran dan tafsirnya, berzikir, salat qiyamul lail, dan kegiatan-kegiatan lain.

  • Terjaga dari perbuatan maksiat

Menjauh sejenak dari hiruk pikuk dunia, Sahabat surga akan lebih terlindungi dari bermacam jenis perbuatan maksiat.

  • Dijauhkan dari neraka jahanam

Ada yang menyebutkan bahwa orang yang beritikaf dijauhkan dari neraka jahanam sejauh tiga parit. Menurut Al-Kandahlawi jarak satu parit itu lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi.

  • Mudah mendirikan salat fardhu berjamaah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:

 BACA JUGA: Pengaruh dan Keistimewaan Salat Subuh Berjamaah Bagi Setiap Muslim

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Salat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR.Bukhari no.609)

  • Membantu menguatkan salat dengan khusyuk

Salat dengan khusyuk mungkin sulit kita dapatkan ketika terus memikirkan dunia, dengan demikian kita harus mencari ketenangan dengan itikaf di masjid agar bisa khusyuk beribadah.

  • Mendapatkan pahala menunggu datangnya waktu salat

Dengan beritikaf di masjid, kita akan mendapatkan banyak pahala salah satunya pahala menunggu datangnya waktu salat karena itu berarti kita senang dalam beribadah.

BACA JUGA: Dinda Hauw Dinikahi Rey Mbayang-Nika Muda? Bagus atau Tidak? Berikut Penjelasannya

Dimana Itikaf bisa dilakukan?

Itikaf dianjurkan untuk dilakukan di masjid mana saja, dengan  beberapa syarat di dalam masjid tersebut terdapat pelaksanaan salat berjamaah kaum laki-laki.

Apa boleh melaksanakan Itikaf di rumah?

Menurut Nahdlatul Ulama, kegiatan ibadah Itikaf dapat dilaksanakan di rumah, terutama di ruangan yang dikhususkan untuk salat. Menurut pandangan Imam Abu Hanifah dan pendapat Imam Syafi’i “jika salat sunnah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka itikaf di rumah semestinya bisa dilakukan”

BACA JUGA: Surat Al-Waqiah dan Keutamaannya, Benarkah untuk Memperlancar Rezeki?

Hukum itikaf bagi perempuan memang sunnah, tapi tidak salah untuk melaksanakan karena, masjid adalah tempat umum dan banyak laki-lai yang beritikaf di dalamnya, maka hendaknya dibuat tempat yang khusus perempuan untuk beritikaf agar mereka tidak saling melihat.

Jadi, para perempuan yang hendak melaksanakan itikaf di masjid dianjurkan untuk benar-benar menutup auratnya dengan sempurna dan tidak perlu memakai wewangian. (Zil)