Ini Keutamaan-keutamaan Menyantuni dan Memuliakan Anak Yatim


ILUSTRASI
ILUSTRASI

SAHABAT SURGA.NET|MALANG- Ada berbagai bentuk yang bisa dianggap wujud kasih sayang seorang muslim kepada anak yatim, yatim sendiri ialah anak yang ditinggal ayahnya (meninggal) ketika usianya masih kecil atau belum baligh. Sementara jika yang tiada adalah ibu, maka disebut piatu.

Menurut HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib dan  Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489. Yang menyatakan bahwa, tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).  

Menyantuni anak yatim bukan berarti mengasuhnya secara langsung. Menyantuni anak yatim bisa dilakukan dengan cara menafkahinya tanpa perlu menjadi pengasuhnya.

BACA JUGA: Amalan Shalawat Miftah serta Manfaatnya yang Bikin Hati Terenyuh

Dengan demikian, memberi sejumlah rezeki untuk menafkahi anak yatim piatu yang diasuh oleh lembaga panti asuhan, atau anak yatim yang masih tinggal bersama ibunya, merupakan suatu bentuk kasih sayang kepada anak yatim.

Meski begitu, derajatnya lebih rendah jika dibandingkan dengan mengasuhnya secara langsung, yaitu mengurusi biaya berbagai kebutuhan anak yatim.

Misalnya membantu untuk memenuhi aspek pendidikan dan memenuhi kebutuhan mereka baik dalam aspek pangan, sandang, kesehatan, dan sejenisnya.

Imam Nawami menyampaikan, para pengasuh anak yatim bertanggung jawab dalam merawat anak-anak yatim.

BACA JUGA: Apa Hukumnya Menghajikan Badal untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal? Apa Syaratnya?

Di antaranya ialah dengan memenuhi kebutuhan pangannya, pakaiannya, mengajarkan akhlak dan kedisiplinan, mengasuhnya dengan baik, dan semacamnya.

Imam Nawami juga menjelaskan, bantuan keuangan untuk anak yatim disesuaikan dengan taraf hidup di suatu tempat anak yatim itu berada. Bantuan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan pokoknya tanpa berlebihan.

"Diberi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, sehingga mereka bisa menjalani hidup yang bermartabat dan tidak merasa adanya perbedaan antara anak yatim dengan teman-temannya yang bukan anak yatim. Tidak ada salahnya jika ada lebih dari satu orang yang menafkahi satu anak yatim," jelas Imam Nawawi.

BACA JUGA: Siapa yang Bisa Dapat Syafa’at? Ternyata Ada 4 Kunci Penting Ini

Ada juga beberapa kutipan yang ada di dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim, diantaranya:

  1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.

  1. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

BACA JUGA: Hadis Sahih Soal Adab Tidur, 4 Hal Ini Bikin Istirahat Lebih Berkah

  1. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)

Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.”

(QS. Al-Insan: 5-6)

  1. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT

Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

“Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.”

(HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah)

BACA JUGA: Apakah Istri Berdosa saat Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Intim?

  1. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.”

(HR. Thabrani dari Abu Hurairah)

  1. Investasi Amal untuk Akhirat

Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.”

(HR. Muslim dari Abu Hurairah).

BACA JUGA: Anggran Program Tak Bersentuhan dengan Rakyat Dipangkas pemkot Banda Aceh

  1. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik

Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Dan satu lagi keutamaan dalam menyantuni anak yatim yakni akan membersihkan pikiran mereka serta melembutkan dan menghilangkan kekerasan hati.

Nabi SAW bersabda.

“Bila engkau ingin hati menjadi lembut dan damai serta keinginan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang, lembut, serta keinginanmu (yang baik) akan tercapai.”

(HR Thabrani)

BACA JUGA: MUI Belitung Meningkatkan Perannya Sebagai Pelayan Umat

Maka dari itu, bersedekahlah bagi yang mampu mempunyai kemampuan membiayai kehidupan anak yatim, menyekolahkannya, dan memperhatikan masa depannya. Sejatinya manusia yang peduli terhadap anak yatim maka tengah memudahkan jalan bagi dirinya untuk menjadi ahli surga.(Ris)